About

Senin, 17 Maret 2014

DESKRIPSI RASA

Semua orang pernah berkeluh kesah, menceritakan suka dan dukanya kepada orang lain. Ini pula hal yang pernah saya lakukan. Mengeluhkan pening dan tidaknya rasa sakit kepada orang-orang sekitar ketika saya sakit kemarin. Jangankan melakukan aktifitas lain, bangun dari tempat tidur untuk shalat saja kepala saya langsung merasa diputar dan ditimpa martil berat. Belum lagi ketika mendengar suara kendaraan yang lewat di sekitar rumah, kepala terasa digergaji dengan besi api dari dalam. Tapi tetap saja, keluh kesah tidak membuahkan apa-apa bukan? Semakin saya mengeluh, semakin saya kecapaian.Helaan nafas pun berat sekali rasanya. 

Rasa capai akan lebih terasa ketika orang-orang di sekeliling saya bertanya,"Bagian mana yang sakit? Bagaimana sakitnya?" Saya bingung mendeskripsikan rasa sakit itu dengan kata-kata. Karena tetap saja, yang merasakan sakitnya adalah saya. Berkali-kali saya mendeskripsikan bahwa lantai terasa berjalan bagi saya. Benda-benda dan huruf apapun seperti melayang. Kepala layaknya ditikam. Ah! Susah sekali! Ujung-ujungnya orang di sekitar saya mengangguk prihatin dan mengatakan,"Cepat sembuh ya..."Saya sendiri sendiri tidak bisa mendiskripsikan lebih panjang bagaimana rasa sakit itu. Susah mendeskripsikannya dengan kata-kata.Saya hanya bergumam dalam hati,"Seandainya sakit itu bisa dilihat, mungkin tidak akan susah mendeskripsikannya."

sick!
Disinilah saya sadar sebuah misteri yang tidak bisa dipecahkan. Misteri cara pendeskripsian rasa dengan kata-kata. Bukan cuma rasa sakit, tetapi semua perasaan. Baik senang, susah, sedih, sakit, gembira, dan sebagainya. Mudah-mudahan suatu saat saya tahu caranya.... :)

HARGAI NYAWA ORANG LAIN

Pernah kamu melihat orang mengangkat telepon ataupun smsan sambil mengendarai kendaraan? Pernah melihat orang menerobos lampu merah? Atau, pernah jadi korban tabrakan gara-gara smsan atau telponan sambil berkendara? Atau, jangan-jangan kita sendiri termasuk si pelaku ini?  

Sering sekali saya menggerutu dalam hati ketika hal-hal tersebut terjadi di depan saya. Bagaimana tidak? berkali-kali saya hampir jadi korban akibat rasa tidak peka ini. Pernah seorang bapak berbaju dinas yang asyik smsan sampai tidak sadar motornya menghalangi jalan saya. Pernah juga ibu-ibu yang membawa balita di belakangnya sedang mengetik sms dan hampr menabrak pengendara di depannya. Saya yakin, mereka bukan orang-orang yang awam etika atau pun tidak tahu menahu tentang peraturan di tempat umum. Justru bisa jadi mereka adalah barisan "orang sibuk" di dinas-dinas, kampus, dan sekolah-sekolah. Namun, ayo kita berkhusnuzan saja bahwa mereka sedang lupa terhadap berbagai peraturan yang diciptakan untuk kemaslahatan bersama. Atau mungkin mereka adalah orang yang merasa "sok sibuk" sampai-sampai tega membahayakan nyawa orang lain demi kepentingan yang beberapa detik. Padahal, tidak ada ruginya berhenti untuk beberapa detik untuk mengangkat telpon ataupun membalas sms. Minimal, kita telah berusaha untuk menyelamatkan diri kita dan orang lain dari kecelakaan.

Selama kita smsan atau telponan sambil berkendaraan, tanpa sadar kita sedang menempatkan orang-orang di sekitar kita dalam bahaya. Ketika kita menelpon, banyak orang-orang di sekitar kita yang sedang melintas. Kita tidak bisa menjamin bahwa kita akan selamanya selamat ataupun beruntung karena tidak menabrak ataupun ditabrak orang lain. Kita juga tidak bisa menjamin bahwa kecelakaan yang terjadi hanya berupa kecelakaan kecil bukan? Bagaimana jika yang jadi korban adalah seorang balita tidak berdosa yang dibonceng ibunya yang sama sekali tidak tahu cara mengungkapkan sakit dengan kata-kata? Bagaimana pula jika yang menjadi korban adalah seorang ayah yang merupakan tulang punggung sebuah keluarga ataupun seorang ibu yang menjadi pencurah kasih sayang untuk anak-anaknya? Jangan sampai kita menjadi penyebab dari penderitaan berantai bagi orang lain.
bahaya menelpon ketika berkendara


Siapapun kita, mulai dari tukang becak sampai pegawai pemerintahan, semuanya menginginkan kenyamanan dalam menggunakan fasilitas umum. Semua ingin pergi dan pulang dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga tercinta. Siapapun kita, hargailah nyawa orang lain. Please no texting and dialing while driving...

bahaya smsan ketika berkendara


Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Junaidah Munawarah alumnus IAIN Ar-Raniry Aceh, Anggota Forum Lingkar Pena (FLP)Aceh dan penikmat tulisan apa saja.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Blogger FLP

BTemplates.com

Blogroll