Semua orang pernah berkeluh kesah, menceritakan suka dan dukanya kepada orang lain. Ini pula hal yang pernah saya lakukan. Mengeluhkan pening dan tidaknya rasa sakit kepada orang-orang sekitar ketika saya sakit kemarin. Jangankan melakukan aktifitas lain, bangun dari tempat tidur untuk shalat saja kepala saya langsung merasa diputar dan ditimpa martil berat. Belum lagi ketika mendengar suara kendaraan yang lewat di sekitar rumah, kepala terasa digergaji dengan besi api dari dalam. Tapi tetap saja, keluh kesah tidak membuahkan apa-apa bukan? Semakin saya mengeluh, semakin saya kecapaian.Helaan nafas pun berat sekali rasanya.
Rasa capai akan lebih terasa ketika orang-orang di sekeliling saya bertanya,"Bagian mana yang sakit? Bagaimana sakitnya?" Saya bingung mendeskripsikan rasa sakit itu dengan kata-kata. Karena tetap saja, yang merasakan sakitnya adalah saya. Berkali-kali saya mendeskripsikan bahwa lantai terasa berjalan bagi saya. Benda-benda dan huruf apapun seperti melayang. Kepala layaknya ditikam. Ah! Susah sekali! Ujung-ujungnya orang di sekitar saya mengangguk prihatin dan mengatakan,"Cepat sembuh ya..."Saya sendiri sendiri tidak bisa mendiskripsikan lebih panjang bagaimana rasa sakit itu. Susah mendeskripsikannya dengan kata-kata.Saya hanya bergumam dalam hati,"Seandainya sakit itu bisa dilihat, mungkin tidak akan susah mendeskripsikannya."
sick! |