About

Sabtu, 03 Mei 2014

Untuk Junaidah di Angka 25 Nanti.

Masa Depan, 27 Februari 2016

Apa kabar hari ini Junaidah?
Masihkah engkau menjadi pejuang seperti yang termaktub dalam namamu? atau seperti sapaan Pak Khairol MAN 3 yang selalu memanggilm "small soldier" dan sesaat tawamu langsung lebar? Ah, kuharap engkau masih berjuang untuk terus menghidupkan cinta dalam patahan-patahan kata, seperti yang engkau tuliskan dulu di catatanmu.

Junaidah...
Saat usiamu dua puluh lima tahun, kuharap target ruhiyah yang telah engkau goreskan pada diarymu tujuh tahun yang lalu telah engkau capai. Engkau telah tuntas menuliskan novel cinta untukmu sendiri, menamatkan bacaan buku-buku bacaan untuk memperkaya hati. Sudahkah? Berapa halaman buku riyadhusshalihin, Tafisr Ibnu Katsir, dan Sirah Nabawiyah yang sudah engkau baca? Sudah tamatkan mereka? Atau mereka masih terpajang di sebuah rak di toko antah berantah dan tidak pernah kau jamah? Apa kabar hafalanmu? bertambahkah? Atau engkau masih tertatih-tatih pada juz amma dan permulaan hadist arbain?

Oya Junaidah.
Kuharap saat saat umur dua puluh lima tahun ini, engkau telah tahu bagaimana cara menata diri. Sebab aku tahu betul saat umur tiga tahun yang lalu, engkau masih seorang gadis yang labil. Sering marah-marah dan sering kehilangan kendali, terutama saat engkau bicara. Malah, engkau pernah menjadi gadis yang langsung menvonis salah orang-orang di sekelilingmu dan setelah itu engkau menyesal setengah mati.

Sekarang, bagaimana kabar pendidikanmu junaidah? Apakah engkau telah menjadi mahasiswa Magister dan akan segera tamat tepat dua tahun seperti yang engkau cita-citakan?  Apakah engkau bisa menjadi inspirasi buat adik-adikmu? Mudah-mudahan saja engkau akan menjadi wanita yang selalu berjuang dan tidak pernah menyerah dalam mewujudkan cita-citamu.

Junaidah,
Apa kabar ummi dan abu-mu? Semoga mereka sehat-sehat saja dan semakin bahagia. Semoga ummimu telah sembuh dari sakitnya dan abumu telah mewujudkan "cita-cita" yang beliau dambakan. Mereka adalah sepasang manusia luar biasa yang telah mengorbankan segalanya untukmu, mulai dari kecil bahkan sampai sekarang. Jasa-jjasa mereka tidak akan bisa kau balas sampai kapanpun. Untuk itu, tetaplah selalu berbuat baik dan mendoakan mereka.

Junaidah, saat engkau berumur 25 tahun ini, kuharap engkau telah menemukan sepotong hati tempat berbagi. Kuharap cintamu telah berlabuh pada yang telah digoreskan ilahi. Dimana engkau hidup saling menjaga dan menasehati. Persis seperti yang engkau kisahkan pada halaman 79 dan 154 halaman diarymu.

Junaidah, apapun yang engkau miliki pada umur dua puluh lima ini. Tetaplah jadi Junaidah Munawarah yang selalu berjuang untuk menjadi lebih baik. Selalu-lah menjadi "tentara bercahaya", seperti yang tersirat dalam namamu. Tetaplah hidup saling berangkulan dan saling membantu dalam keluargamu. Oya, jangan lupa untuk terus memperhatikan si kecil jamara Khalisiana yang mungkin kini telah kelas empat es de. Ajaklah Jamara untuk selalu tertawa riang, dan bantulah pendidikannya. 

Junaidah, sekian dulu surat dariku yang berusia 23 tahun. Semoga Allah selalu mendekapmu dalam ridha dan cinta-Nya kapan saja dan dimana saja kau berada. Amiin.

Wassalam,
darimu,

Junaidah 23 tahun.
my siters and me, where is my brother, Bang Rijal?

jamara and me

Jamara di tengah
Sulaiha dan Zulfina (my sisters)



3 komentar:

  1. Junaidai, janjinya di usia 30! -__-

    BalasHapus
  2. Kak Ade ngotot dengan angka 30. Haghag...

    BalasHapus
  3. usia 30 masih lama x kak.. :) ntar waktu udah sampe 25 kami buat yang 30 yaa... :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Junaidah Munawarah alumnus IAIN Ar-Raniry Aceh, Anggota Forum Lingkar Pena (FLP)Aceh dan penikmat tulisan apa saja.

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Blogger FLP

BTemplates.com

Blogroll