Kita semua ingin keinginan. Ingin menjadi orang bahgia, menjadi yang paling baik, dan ingin dihargai. Kadang kita tidak jarang menginginkan orang di sekitar kita berubah menjadi apa yang kita inginkan. Contohnya saja, kita meminta orang di sekitar kita untuk diam ketika berbicara, sementara mereka tidak pernah kita berikan kesempatan berbicara. Kita juga sering menuntut mereka melakukan pekerjaan yang belum tentu kita sendiri menyukainya. Ya! itu sering terjadi, dalam sebuah keluarga sekalipun. Intinya, kita selalu menuntut sementara kita sendiri tidak mau dituntut. Jika demikian, adilkah kita?
Hasil dari sebuah tuntutan yang berlebihan adalah sebuah keretakan rasa, baik ukurannya kecil ataupun besar. Orang di sekitar kita tidak lagi merasa nyaman berada di dekat kita dan mulai menjaga jarak. Mereka merasa bahwa mereka hanya menjadi seonggok daging yang selalu kita manfaat tetapi tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari kita. Seorang teman akan menjauh jika selalu dituntut, seorang anak tidak akan akrab dengan orang tuanya jika orang tua menuntutnya melakukan apa yang tidak ia sukai, orang tua akan kesusahan jika dituntut untuk memberikan apa yang tidak mereka sanggupi, begitu juga seorang suami, ia akan terbeban jika harus memenuhi semua yang diinginkan istrinya. Padahal, jika posisinya dibalik, yang dituntut menjadi yang menuntut, belum tentu mereka sanggup memberikan apa yang diharapkan orang lain kepadanya. Menuntut memang mudah, tapi dituntut sering berujung pada kesusahan. Oleh karena itu, ayo kita menghindar dari sikap menuntut yang berlebihan terhadap orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, semua orang akan merasa nyaman berada di dekat kita. Jika tidak siap dituntut, janagn pernah menuntut orang lain. :)
sikap yang salah dalam meminta sesuatu |
0 komentar:
Posting Komentar